Mungkin kita sudah tahu dan lelah namun tidak bisa berbuat apa-apa pada operator telepon yang kita gunakan. Diantara banyak operator hp / ponsel yang ada di Indonesia mungkin ada yang melakukan praktek yang merugikan konsumen namun dianggap legal dan sah. Kita semua berharap semoga di masa mendatang tidak ada lagi praktek-praktek yang sangat merugikan konsumen dari penyedia layanan telepon genggam.
1. Nada Sambung Pribadi
Terkadang ada operator yang mengaktifkan nada sambung secara otomatis tanpa seizin konsumen. Konsumen baru tahu kalau nada sambungnya aktif ketika diberitahu atau diolok-olok oleh lawan bicara. Lagu yang dijadikan nada sambung pun terkadang dapat mempermalukan konsumen karena nada sambung bisa mencerminkan kepribadian seseorang. Pulsa pun berkurang terus menerus setiap bulan kecuali konsumen tau dan melakukan unreg. Seharusnya operator tidak boleh mencampuri urusan nada sambung pelanggannya.
2. Mailbox Suara
Jika kita menelepon orang lain yang telponnya tidak aktif atau berada diluar jangkauan layanan operator, umumnya otomatis fitur mailbox akan aktif. Operator nakal pun akan memperlama jarak antara waktu mulai tersambung sampai ke suara informasi layanan mailbox yang akan memakan pulsa. Terkadang operatorpun juga memeberi layanan pesan mailbox pribadi sehingga orang yang menerima telpon akan tertipu dan akhirnya masuk dalam layanan mailbox. Seharusnya operator memberikan pilihan bagi penelepon apakah mau menggunakan mailbox atau tidak. Jika penelpon tidak mau, ya jangan dikurangi pulsanya.
3. Telepon Bodong
Telepon kita tersambung, namun tidak ada suara apa pun alias telepon belum tersambung dengan penerima telepon yang dituju. Pulsa pun terpangkas untuk layanan berkualitas buruk. Seharunya operator hanya mengambil pulsa pelanggan jika benar-benar tersambung dengan lawan bicara sesuai tujuan.
4. SMS Payah
SMS tidak sampai, lambat, report palsu, dan sebagainya tetapi pulsa terpotong penuh. Seharusnya operator telepon mengembalikan pulsa pelanggan jika sms yang dikirim tidak sampai sesuai dengan yang diharapkan si pengirim.
5. Kualitas Jaringan Yang Buruk
Sedang asyik bertelepon ria tiba-tiba telepon terputus atau mengalami gangguan sambungan sehingga menyebabkan kualitas suara jadi buruk. Atau bisa juga terus menerus buruk sambungan teleponnya. Hal ini akan merugikan konsumen karena biaya percakapan yang dikeluarkan sama dengan tarif percakapan yang baik. Lebih rugi lagi jika konsumen diberi iming-iming diskon atau tarif murah jika lama melakukan telepon, namun kenyataannya sambungan telepon terputus tidak sesuai dengan harapan penelefon. Sebaiknya operator yang merasa jaringannya buruk dan secara umum tidak mampu menjaga sambungan telepon dalam waktu lama tidak memberikan promosi atau diskon menelfon lama bagi pelanggannya.
Solusi Perbaikan Tambahan :
Sebaiknya pemerintah membantu konsumen dalam memilih operator yang baik dan berkualitas dengan cara membuat nomor telepon dapat berganti operator tanpa harus mengganti nomor seperti yang telah diberlakukan di negara lain. Lebih baik lagi jika satu nomor dapat menggunakan beberapa operator sekaligus. Registrasi nomor dilakukan ke database pemerintah, sedangkan operator dapat memiliki identitas pelanggan jika pelanggan memilih operator tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar